Biologi termasuk salah satu pelajaran yang tidak disukai. Bukan karena susah tapi karena banyak "apalannya". Padahal kalau dihitung-hitung hafalan di sejarah atau PKN jauh lebih banyak. "Bukan gitu, Kak. Biologi itu yang susah ngapalin bahasa latinnya..." yah... cuma gitu doang...nih...saya kasih hafalan bahasa latin saya yang masih saya ingat sejak kelas satu SMA (berarti sekitar 15 tahun yang lalu...wew!)
cephalopoda
==> makhluk yang kakinya ada di kepala. Masih ada dalam keluarga Mollusca. anggotanya cumi-cumi dan kawan-kawan
Mollusca
==>makhluk yang tubuhnya mulus-mulus...(hahaha, ini istilahnya untuk mengingatkan pada Mollus, arti sesungguhnya adalah hewan bertubuh lunak). biar tubuh mulusnya ga kegores makanya Allah ciptakan cangkang untuk mereka. cangkang ini ada yang di dalam tubuh seperti punya cumi-cumi dan teripang, ada juga yang di luar tubuh...seperti punya kerang dan tiram
insecta
==>semua jenis makhluk yang bisa dibunuh dengan insektisida kayak baygon (alias serangga). sebut sajalah nyamuk, lalat, kecoa. makhluk ini sangat menyukai angka 3, badannya terbagi 3 ruas dan memiliki 3 pasang sayap (jadi kecoa tuh pasti punya sayap), dan 3 pasang kaki.
masih ada lagi sih yang lain...tapi kebanyakan ah kalo ditulis di sini semua. intinya kalo kamu mo cepet ngapalin, kamu harus buat yang kamu apalin itu memiliki hubungan yang erat dengan apa yang biasa kamu hadapi atau yang kamu anggap penting, atau kamu sukai.
kita akan mudah mengingat hal-hal tentang artis favorit kita, karena kita suka sekali sama dia. kita juga akan mudah mengingat nomor telepon orangtua kita, karena itu penting buat kita. kita juga mengingat nomor kita sendiri, alamat rumah, tanggal lahir anggota keluarga, dan banyak hal lain yang kita anggap penting.
jadi masalahnya bukan pada daya hafal, tapi pada trik menghafal. trik yang paling mudah disebut asosiasi. asosiasi berarti menghubungkan materi yang kita hafal dengan hal-hal lain yang sudah kita ketahui sebelumnya. seperti menghafal Mollusca diasosiasikan dengan "mulus".
menghafal bahasa latin sama saja dengan menghafal bahasa yang lain. pelajari artinya maka akan mudah menghafalnya. ini saya gunakan untuk cephalopoda, cephalo = kepala, poda = kaki, jadi kaki kepala, kakinya ada di kepala.
ada juga teknik lain, yaitu dengan membayangkannya berada di suatu tempat. ini bermanfaat untuk menghafalkan nama-nama tulang di tubuh manusia atau organ-organ tubuh manusia. saya menghafalkannya sambil membayangkan letaknya dalam tubuh saya.
teknik yang juga menarik lainnya adalah dengan bercerita. ini cocok untuk mereka yang suka berbicara. saya menggunakannnya untuk menghafalkan sistem-sistem penyokong kehidupan, seperti sistem pencernaan. ceritanya begini: makanan masuk ke dalam mulut lalu dihancurkan oleh gigi dan diaduk-aduk oleh lidah. kelenjar ludah lalu mengeluarkan Ptialin untuk mengubah karbohidrat menjadi gula sehingga nasi jadi terasa manis. lalu makanan akan masuk ke kerongkongan dan dipjit-pijit dengan gerakan peristaltik hingga masuk ke dalam lambung. di lambung akan dihancurkan oleh asam lambung...dan seterusnya...makin lucu ceritanya makin gampang hafalnya.
teknik lainnya adalah mindmap atau peta pikiran. paling cocok untuk orang-orang yang suka menggambar..
ini adalah salah satu contoh peta pikiran..
ini adalah peta pikiran tentang proses memori...hehehe...silakan dicoba...semoga bermanfaat..:)
suka bingung kalau disuruh memilih? saya juga...mungkin karena kurang informasi...seandainya saja kita mendapat lebih banyak informasi tentu kita tak lagi bingung memilih...untuk itulah saya berusaha berbagi informasi yang saya dapat agar kita tak lagi bingung memilih..Anda pun dapat membagi informasi yang Anda miliki agar tak ada lagi kebingungan-kebingungan yang tak perlu...
Kamis, 03 Maret 2011
Selasa, 01 Maret 2011
Makan Yuuukkk...
Trik 1:
Step back.
Sekali lagi, kita mundur dulu selangkah agar dapat melihat dengan lebih jelas apa masalah yang sedang terjadi. Ada yang mengatakan bahwa kita tak akan pernah dapat menyelesaikan masalah jika kita adalah bagian dari masalah tersebut. Karena mundur dulu selangkah, dan perhatikan dengan lebih jelas apa yang sebenarnya terjadi. Mengapa putera atau puteri kecil kita tidak mau makan? Apakah makanannya tidak enak? Apakah ia bosan dengan suasananya? Apakah ia bosan dengan makanannya? Atau dia hanya sedang pada masanya untuk meneguhkan ego sehingga selalu berkata tidak pada apa pun dan siapa pun? Mungkinkah badannya sedang tidak sehat? Mungkin dia sudah lama tidak buang air besar sehingga perutnya terasa begah dan malas untuk makan? Atau ada sariawan di mulutnya? Atau mungkin ada radang di tenggorokannya?
Masalah “tidak mau makan” ini tampaknya adalah masalah hampir semua balita. Hanya sedikit di antara para bunda yang tidak mengalami masalah ini. Banyak bunda yang kemudian termakan iklan dan membeli multivitamin yang mengklaim dapat menambah nafsu makan. Kebanyakan multivitamin yang mengklaim dapat meningkatkan nafsu makan pada prinsipnya hanya menjaga daya tahan tubuh sehingga anak-anak menjadi sehat. Anak-anak yang sehat, logikanya, memiliki nafsu makan yang baik.
Jadi, tarik napas dulu, Bunda. Cari tahu sebabnya mengapa si kecil malas makan.
Trik 2:
Sediakan piring bergambar kesukaannya.
Mungkin si kecil punya tokoh kartun favorit seperti Beruang Pooh, Donal Bebek, Dora, atau mungkin Spongebob. Sediakanlah piring bergambar tokoh favoritnya sebagai piring makannya. Bunda juga dapat berimprovisasi dengan menutupi gambarnya dan membuatnya penasaran ada gambar apa di tengah. Mintalah ia memakan makanannya agar gambarnya terlihat dengan jelas. Pujilah jika ia sudah berhasil menebak gambar apa yang tersembunyi di balik makanannya.
Bunda juga dapat mengajak si kecil pergi ke toko dan memilih sendiri piring makannya. Hargai pilihan si kecil dan buatlah ia bangga dengan pilihannya. Bunda pun dapat memberi kejutan berupa piring bergambar tokoh favoritnya, katakanlah itu sebagai hadiah baginya dan buatlah ia bangga menggunakannya.
Trik 3:
Buatlah ia memilih.
Pada usia menjelang lima tahun, anak-anak sampai pada masanya untuk meneguhkan ego. Pada masa ini, biasanya si kecil suka sekali berkata tidak pada apa pun atau siapa pun. Jika ia berhasil melewati masa ini, ia akan menjadi seorang yang percaya diri dan mandiri di masa dewasanya. Bunda mungkin sering kesal karena si kecil terkesan tak bisa diatur. Tapi percayalah, Bunda, jika kita berhasil membantunya melewati masa ini, maka ini akan menjadi investasi berharga seumur hidup.
Untuk membantunya meneguhkan ego, kita bisa mengajarinya memilih. Termasuk juga memilih makanan. Jika Bunda memiliki berbagai jenis piring di rumah, Bunda bisa meminta si kecil untuk memilih salah satu piring yang akan digunakan untuk makan. Misalnya, tanyakan pada si kecil, “Dede mau makan pake piring beruang atau piring sapi?” Jika dia menolak memilih, “Dede ga mau makan!” maka Bunda menjadi pengambil keputusan, “kalau begitu pake piring beruang, ya.” Biasanya dia akan langsung memilih, “Mau piring sapi!” Lalu isilah “piring sapi” dengan makanan yang hendak dimakannya.
Begitu juga jika Bunda memasak lebih dari satu jenis makanan, mintalah si kecil memilih salah satu. Misalnya, “Mau makan sama telor atau sama ayam?”
“Ga mau!”
“Kalo gitu sama ayam aja, ya?”
“Sama ayam, sama telor!”
“Oke, Bunda ambilin ayam sama telor, ya.”
Ingatlah untuk hanya memberi pilihan yang tersedia di rumah. Jangan menawarkan padanya sesuatu yang tidak Bunda miliki. Ini akan berakibat fatal karena kemungkinan si kecil tidak akan mau memilih lagi bahkan mungkin saja tak mau makan lagi.
Trik 3
Makan saat lapar.
Berilah makan saat si kecil lapar. Pada prinsipnya, si kecil akan meminta makan jika ia lapar. Bunda dapat mengenali tanda-tandanya. Mungkin ia akan sedikit rewel, tidak mau diatur, atau meminta camilan pada jam-jam makan. Pada saat itulah Bunda dapat memberinya makan sehingga ia akan menghabiskan makanannya dengan lahap.
Jangan memberikan camilan di dekat waktu makan. Berikanlah camilan dua jam atau tiga jam sebelum waktu makan, agar ia tidak terlalu kenyang saat jam makan tiba. Jangan juga dibiasakan membelikan jajanan saat jam makan tiba. Jika ia terbiasa membeli jajanan saat jam makan, maka ia akan terbiasa jajan saat perutnya lapar. Padahal tak ada yang bisa menjamin bahwa jajanan yang biasa kita temui di jalan termasuk kategori sehat. Lebih baik Bunda siapkan camilan yang menyehatkan di rumah, sehingga putera puteri kita terbiasa mengkonsumsi makanan yang sudah tersedia di rumah yang tentu saja sudah kita pastikan kesehatannya.
Trik 4
Makan=menyenangkan
Buatlah suasana menyenangkan saat makan. Usahakan untuk tidak memaksa si kecil untuk makan. Jika ia merasa terpaksa untuk makan, maka pola yang terbentuk di otaknya adalah “makan=menyebalkan”. Suasana menyenangkan bisa didapatkan sambil bernyanyi, bermain, atau bahkan membaca buku cerita, tergantung dari kesukaan masing-masing anak. Dengan demikian diharapkan terbentuk pola “makan=menyenangkan” di dalam otaknya.
Trik 5
Variasi menu
Jangankan anak kecil yang selalu berubah, kita saja yang sudah dewasa akan bosan jika disuguhi menu yang itu-itu saja. Variasi menu dapat menjadi alternative solusi untuk membuat si kecil berminat untuk makan. Buatlah makanan yang merangsang rasa ingin tahunya. Misalnya, jika Bunda biasa menggoreng ayam begitu saja setelah dipotong oleh tukang daging, cobalah membuat fillet dada ayam sebelum menggorengnya. Dada ayam yang sudah difillet pun dapat dipotong lagi menjadi bentuk yang disukai si kecil, seperti bintang, bunga, lingkaran, atau segitiga. Memang ini akan membutuhkan waktu sedikit lebih lama daripada biasanya. Namun ini juga dapat menjadi investasi untuk membangun kebiasaan makan si kecil di masa depan.
Agar Bunda mahir memvariasikan menu makanan, tak ada salahnya mengoleksi buku resep, sekadar sebagai inspirasi dalam memasak makanan. Mungkin Bunda akan menemukan bahwa tak semua bahan yang ada dalam buku resep dapat dengan mudah ditemukan di pasar maupun di supermarket. Namun janganlah Bunda cepat-cepat patah arang, modifikasilah sedikit resepnya agar Bunda dapat dengan mudah memasaknya di rumah. Misalnya, minyak zaitun untuk menggoreng dapat diganti dengan minyak goring biasa. Memang rasa dan aromanya akan sedikit berbeda, tapi dengan komposisi yang tepat, makanan akan tetap terasa nikmat.
Trik 6
Suplemen makanan, perlukah?
Pada prinsipnya, jika seorang anak sehat, maka nafsu makannya juga baik. Dengan kata lain, jika si kecil tidak sakit sebenarnya ia tidak memerlukan suplemen apa pun. Vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh sudah tercakup seluruhnya dalam makanan yang sehat. Karenanya, pemberian asupan nutrisi yang tepat seimbang dan sesuai dengan kebutuhan si kecil dalam tahap perkembangannya, jauh lebih penting daripada pemberian suplemen makanan.
Jadi seharusnya, Bunda tak perlu pusing memikirkan suplemen makanan apa yang harus diberikan. Tapi lebih baik pusing memikirkan makanan apa dan bagaimana cara memberikannya.
Makanan apa?
1. Karbohidrat
Karbohidrat dikenal sebagai sumber tenaga atau energi. Si kecil yang sedang berkembang sangat membutuhkan sumber energi ini, bukan saja untuk aktivitasnya yang banyak namun juga untuk pertumbuhannya. Pembentukan sel-sel tubuh, termasuk juga sel otak, sangat membutuhkan energi. Karenanya, jangan sampai si kecil kekurangan zat gizi yang satu ini.
Karbohidrat terkandung dalam beras, gandum, dan produk-produk serealia lainnya.
2. Protein
Protein adalah zat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sel-sel tubuh, termasuk memperbaiki sel-sel yang rusak. Untuk melakukan tugas ini, protein membutuhkan energi yang besar. Karenanya konsumsi protein juga harus dibarengi dengan konsumsi zat-zat lain yang dapat menjadi sumber energi.
3. Lemak
Lemak dibutuhkan sebagai sumber energi. Lemak juga merupakan zat utama penyusun sel-sel otak. Karenanya, lemak sangat dibutuhkan oleh balita yang sel-sel otaknya masih dalam proses pertumbuhan. DHA, LA, omega 3, omega 6, dan zat-zat lain yang diklaim dapat meningkatkan pertumbuhan sel-sel otak sebenarnya merupakan zat-zat yang secara alami terdapat dalam lemak hewani. Itulah sebabnya
4. Vitamin dan mineral
Vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit, namun memiliki fungsi yang amat penting sebagai pemicu ribuan reaksi kimia yang dapat mempertahankan kesehatan tubuh. Reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh saling berhubungan satu sama lain sehingga kekurangan salah satu vitamin atau mineral dapat merusak rangkaian reaksi kimia tersebut yang pada akhirnya dapat mengakibatkan gangguan nyata pada kesehatan seseorang.
Vitamin meningkatkan pemanfaatan karbohidrat, protein, dan lemak dalam tubuh. Vitamin juga berperan penting dalam pembentukan sel darah, hormone, neurotransmitter, dan DNA (asam deoksiribonukleat).
Vitamin dibagi menjadi dua, yaitu yang larut dalam lemak dan yang larut dalam air. Vitamin yang larut dalam lemak terdiri dari vitamin A, D, E, dan K. Sedangkan vitamin yang larut dalam air terdiri dari C, B1, B6, B12, dan asam folat. Vitamin yang larut dalam lemak membutuhkan lemak agar dapat terabsorbsi oleh tubuh. Sedangkan vitamin yang larut dalam air akan terbuang dengan sendirinya bersamaan dengan urin jika dikonsumsi melebihi kebutuhan. Karenanya makanan yang mengandung vitamin yang larut dalam air harus dikonsumsi setiap hari agar kebutuhan tubuh tercukupi.
Pada tabel berikut Bunda dapat memperhatikan sumber, fungsi, dan akibat kekurangan vitamin dan mineral penting.
Larut dalam lemak (Sumber, fungsi, dan dampak defisiensi) | |||
A | Sayuran hijau, produk susu, hati. | Komponen pengindera cahaya pada mata, memelihara jaringan epitel. | Rabun senja, kebutaan, kekeringan kulit yang ekstrim. |
D | Produk-produk yang mengandung susu, telur, minyak ikan, cahaya ultraviolet. | Penyerapan kalsium, pembentukan tulang. | Gangguan pembentukan tulang (kaki O atau X) |
E | Margarin, biji-bijian, sayuran berdaun hijau | Melindungi asam lemak dan membrane sel dari oksidasi. | Kemungkinan anemia |
K | Sayuran berdaun hijau | Pembekuan darah | Pendarahan tak terkendali. |
Larut dalam air (Sumber, fungsi, dan dampak defisiensi) | |||
B1 (Thiamin) | Daging, padi-padian, kacang-kacangan. | Metabolisme karbohidrat, membantu fungsi syaraf dan jantung. | Beriberi (melemahnya jantung, degenerasi syaraf dan otot,) |
B2 (Riboflavin) | Produk susu, hati, telur, padi-padian, kacang-kacangan. | Metabolisme enegi | Iritasi mata, peradangan dan kerusakan sel kulit. |
B3 (Niasin) | Hati, daging, padi-padian, kacang-kacangan. | Pengurangan reaksi oksidasi pada respirasi sel. | Pellegra (gangguan kulit dan pencernaan,radang syaraf, gangguan mental) |
B5 (asam pantotenat) | Produk susu, hati, telur,padi-padian, kacang-kacangan | Metabolisme energi | Kelelahan, kehilangan koordinasi |
B6 (Piridoksin) | Padi-padian utuh, sayuran, daging | Metabolisme asam amino | Gemetar hebat, mudah tersinggung, batu ginjal |
B12 (Kobalamin) | Daging merah, telur, produk-produk yang mengandung susu | Produksi asam nukleat | Anemia parah, gangguan syaraf |
Biotin | Daging, sayuran, kacang-kacangan | Sintesis lemak dan metabolisme asam amino | Depresi,kelelahan, mual |
C (asam askorbat) | Jeruk, sayuran berdaun hijau, tomat | Pembentukan kolagen pada gigi, tulang, dan jaringan penghubungan pembuluh darah;dapat membantu melawan infeksi | Scurvy (kerusakan pada pembuluh darah, gigi, atau kulit) |
Asam folat | Gandum utuh, sayuran hijau, kacang-kacangan | Metabolisme asam nukleat | Anemia, diare |
Mineral utama (sumber, fungsi, dan dampak defisiensi) | |||
Kalsium | Susu,keju, kacang-kacangan kering, sayur-sayuran | Pembentukan tulang dan gigi, pembekuan darah,transmisi syaraf | Gangguan pembentukantulang (kaki O atau X), osteoporosis, gemetar hebat |
Klorin | Makanan yang mengandung garam; beberapa sayuran dan buah | Pengaturan cairan antar sel | Ketidakseimbangan asam basa pada cairan tubuh (sangat jarang terjadi) |
Magnesium | Padi-padian utuh, sayuran berdaun hijau | Aktivasi enzim,sintesis protein | Kegagalan pertumbuhan, masalah perilaku, kejang |
Fosfor | Susu,keju, yogurt, ikan, hewan ternak, daging, padi-padian | Pembentukan tulang dan gigi, mempertahankan keseimbangan metabolism asam basa | Badanlemah, kehilangan kalsium |
Potasium | Pisang, sayuran berdaun, kentang, melon oranye, susu,daging | Mempertahankan kesetimbangan asam basa dancairan tubuh,transmisi syaraf | Kram otot, kebingungan mental,hilangnya nafsu makan, ritme jantung yangtidak teratur |
Sulfur | Ikan, ayam, burung, daging | Mempertahankan kesetimbangan asam basa dan fungsi hati | Jarang terjadi gangguan jika tubuh kekurangan |
Sodium | Garam meja | Mempertahankan kesetimbangan asam basa dan cairan tubuh, fungsi syaraf | Kram otot, kurang nafsu makan, apatis |
Mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sangat sedikit (sumber, fungsi,dan dampak defisiensi) | |||
Krom | Kacang-kacangan, sereal, daging, lemak,minyak sayur, padi-padian utuh | Metabolisme glukosa | diabetes |
Tembaga | Daging, air minum | Pembentukan sel darah merah | Anemia, ketidakseimbangan perkembangan tulang dan jaringan syaraf |
Fluorin | Air minum, teh, makanan laut | Mempertahankan struktur tulang, menjaga kesehatan gigi | Osteoporosis; gigi keropos |
Yodium | Ikan air asin, kerang, produk yang mengandung susu, sayuran, garam beryodium | Komponen hormone tiroid | Gondok |
Besi | Daging, telur, padi-padian utuh, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan | Pembentukan hemoglobin, metabolism energy | Anemia |
Selenium | Makanan laut, daging, padi-padian | Mencegah kerusakanlemak dan kimia tubuh lainnya | Anemia |
Zinc | Daging, roti gandum utuh, sereal, kacang kering, makanan laut | Komponen berbagai enzim termasuk enzim pencernaan, perbaikan sel, reproduksi seksual | Kegagalan pertumbuhan, kelenjar seks kecil, penundaan penyembuhan luka. |
Senin, 28 Februari 2011
Minum obat yuk sayang...
Trik 1:
Step back.
Yang dimaksud dengan step back ini adalah berhenti sebentar dan tanyakan pada diri sendiri mengapa si kecil tak mau minum obat. Apakah ia trauma dengan obat? Apakah obatnya pahit? Apakah kita sendiri, bundanya tidak memberikan contoh yang baik saat minum obat? Apakah kita sendiri, ayah atau bundanya telah menakut-nakutinya dengan obat? Misal, “Kalo ga mau makan nanti dikasi obat lho sama pak dokter, obatnya pait, trus disuntik sama pak dokter!” Dengan begini kita sendiri sudah menanamkan rasa takut terhadap obat, dokter, dan suntikan. Jika ini dilakukan berulang-ulang, tak perlu heran jika si kecil takut minum obat.
Jika putera atau puteri kecil Bunda sudah bisa diajak bicara, tanyakanlah padanya, mengapa ia tak mau minum obat. Carilah waktu ketika perasaannya tenang begitu pula perasaan Bunda. Dengarkanlah alasannya dan hargai pendapatnya. Kemudian carilah satu solusi bersama yang menyenangkan baginya dan juga bagi Bunda.
Trik 2:
Minum obat bersama makanan atau minuman favoritnya
Setiap anak pasti punya makanan atau minuman favorit. Selama makanan atau minuman tersebut tidak akan menurunkan efek obat yang akan diminum, tak ada salahnya memakan obat bersamaan dengan makanan atau minuman tersebut. Suami saya, misalnya, memiliki kebiasaan memakan obat dengan kue atau pisang. Obat-obatan tersebut tidak akan bisa masuk ke kerongkongan jika tidak didorong dengan makanan yang lain.
Saat anak saya tidak mau meminum puyer yang diberikan dokter, saya mencampurkannya dengan air minum. Puyer yang notabene merupakan tablet yang dihancurkan memang terasa pahit jika harus dimakan begitu saja. Karenanya saya melarutkan puyer dengan sekitar satu sendok air minum (air minum biasa tanpa tambahan apa pun) dan meminumkannya. Tentu saja puyer ini tidak akan habis dalam satu sendok obat. Karenanya saya menyediakan segelas air minum untuk diminum setiap satu sendok larutan puyer habis tertelan. Semakin pahit obatnya, semakin banyak pula ia memerlukan minum.
Namun tetap perlu diingat mengenai interaksi antara makanan-minuman dan obat. Interaksi makanan-minuman dengan obat ini berpengaruh pada absorpsi atau penyerapan obat oleh tubuh. Agar obat dapat terserap oleh tubuh, obat akan dihancurkan menjadi molekul-molekul kecil untuk kemudian diserap oleh lambung atau usus baru kemudian masuk ke dalam peredaran darah. Jika proses penyerapan ini terhambat, efektivitas obat mungkin akan berkurang atau malah hilang sama sekali.
Memang paling aman meminum obat dengan air putih. Namun ada juga anak-anak yang hanya mau minum obat jika bersama dengan susu. Perlu diingat bahwa susu memiliki sifat menghambat penyerapan zat-zat aktif tertentu terutama antibiotika, seperti ampisilin, amoksilin, kloramfenikol, dan lain-lain sehingga efektivitas zat-zat tersebut menjadi berkurang dan pengobatan mungkin akan sia-sia. Agar penyerapan zat-zat tersebut tidak terganggu, berilah jeda dua jam sebelum dan sesudah mengkonsumsi antibiotika.
Walaupun susu dapat menghambat penyerapan obat di lambung, namun ada beberapa jenis obat yang sebaiknya diminum bersama susu atau pada waktu makan. Obat-obat jenis ini adalah obat-obatan yang memberi efek iritasi pada lambung, misalnya obat-obatan antiinflamasi (antiradang) nonsteroid seperti ibuprofen dan asetosal yang biasa digunakan sebagai pereda rasa sakit, nyeri, atau demam. Obat-obat kortikosteroid juga termasuk jenis obat ini, misalnya obat-obat gatal atau bengkak, seperti prednison, prednisolon, metilprednisolon, dan lain-lain. Obat-obatan jenis ini disarankan dikonsumsi bersama susu atau pada waktu makan untuk mengurangi efek iritasi lambung. Walaupun susu dapat menghambat penyerapan obat, namun efek samping yang dilawan oleh susu lebih besar ketimbang efek dari susu itu sendiri.
Obat-obatan tidak disarankan untuk diminum bersama teh karena teh mengandung senyawa tannin yang dapat mengikat berbagai zat-zat aktif obat sehingga penyerapan obat menjadi sangat terganggu. Teh, seperti halnya kopi, coklat, beberapa minuman energi, dan minuman cola, juga mengandung kafein yang merangsang sistem syaraf pusat. Karenanya jangan dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan yang juga merangsang system syaraf pusat, seperti obat-obat asma yang mengandung teofilin atau epinefrin.
Makanan yang mengandung alkohol seperti tape juga tidak baik dikonsumsi bersama dengan obat. Alkohol dapat mengganggu bahkan mengubah respon tubuh terhadap obat. Misalnya, konsumsi obat anti alergi seperti antihistamin dapat menyebabkan kantuk, dan jika dikonsumsi bersama dengan makanan beralkohol akan meningkatkan rasa kantuk dan mengurangi performa mental, seperti kurang konsentrasi, kurang mampu berpikir, dan lain-lain. Konsumsi makanan beralkohol bersamaan dengan obat penghilang rasa sakit seperti parasetamol atau asetaminofen dapat meningkatkan risiko gangguan hati dan pendarahan lambung. Alkohol juga dilarang diminum bersama dengan obat-obat penurun tekanan darah tinggi seperti propanolol karena dapat menurunkan tekanan darah secara drastis sehingga dikhawatirkan akan membahayakan jiwa pasien. (Indonesian Pharmaceutical Watch)
Nama-nama obat di atas adalah nama generik. Untuk meyakinkan, periksalah komposisi obat sehingga Bunda tidak akan salah memberikan makanan dan minuman sebagai pembujuk agar si kecil mau minum obat.
Trik 3:
Jujurlah selalu
Apa yang membuat kita percaya pada orang lain? Karena kita tahu ia selalu berkata jujur. Begitu pula putera-puteri kita. Katakanlah yang sebenarnya agar ia percaya pada kita. Jika obat itu pahit, katakanlah pahit, sehingga saat kita katakan obat itu manis, ia akan percaya pada kita.
Suatu hari anak saya yang belum genap berumur 3 tahun mengatakan bahwa obatnya tidak enak dan dia tidak mau meminumnya. Obat itu sirup vitamin yang biasanya memiliki rasa buah-buahan seperti strawberi atau jeruk. Kemudian saya mencicipi obatnya dan mengakui memang ada rasa yang tidak enak pada vitamin tersebut, “Iya, memang sedikit ga enak. Nanti kalo minum obat lagi, kita minum yang enak dulu ya.” Dia pun mengangguk dan untuk selanjutnya tak pernah protes lagi saat meminum obat tersebut.
Begitu pula saat harus meminum puyer yang pahit, saya mencicipinya sedikit dan mengatakan, “Obatnya pahit, kita minumnya satu obat satu mimik [satu sendok obat diikuti satu kali minum air] ya.” Dia pun setuju dan selanjutnya tak pernah lagi kesulitan minum puyer hingga puyernya habis.
Karena saya selalu jujur terhadap rasa obat, dia pun percaya dan dapat dengan mudah disugesti untuk meminum obat. Pernah suatu kali obatnya tidak pahit, namun juga bukan rasa buah yang biasa. Saya minta padanya untuk meminum obat tersebut dengan mengatakan, “Ada obat baru, nih, kayanya enak deh, cobain, rasa apa, ya?” Dia pun dengan semangat mencobanya dan memikirkan apa rasa obat tersebut. “Apa rasanya?” setelah diam sebentar, dia menjawab, “Ga tau.” “Yah, nanti kalau minum obat lagi, kita cari tahu rasa apa obatnya, ya,” dan dia pun menantikan waktu minum obat lagi dengan gembira. Sebenarnya obat tersebut memang tidak mengandung perisa buah apa pun.
Jadi Bunda, selalulah jujur pada putera puteri kita. Mereka telah kita beri gizi yang baik, tentunya ia pun menjadi generasi yang cerdas. Jangan sia-siakan kecerdasan mereka dengan kebohongan yang kita lakukan. Ini tidak saja berlaku saat menghadapi obat-obatan, tapi juga dalam setiap lini kehidupan.
Trik 4
Beri teladan yang baik
Putera-puteri kita adalah imitator ulung. Mereka meniru semua yang diperbuat ayah bundanya, bahkan juga yang diperbuat oleh orang-orang di sekitarnya termasuk yang dilihatnya di televisi. Karenanya tunjukkanlah perilaku yang baik saat harus meminum obat agar ia pun senang saat harus meminum obat. Alhamdulillah saya tak pernah kesulitan mengkonsumsi obat terutama obat-obatan yang dimasukkan lewat mulut. Seringkali saat saya hendak meminum obat, putera saya datang dan bertanya, “Ibu mau minum obat?” “Iya,” jawab saya. Dia pun memperhatikan saya meminum obat, kemudian berkata, “Novel juga mau minum obat.” Tentu saja dia tak mungkin minum obat saat sedang sehat, tapi keinginan itu bisa ditabung agar ia tidak menolak saat tiba waktunya harus minum obat, “Iya, nanti kalau Novel sakit, Novel minum obat yang dikasi Pak Dokter, ya.” Dia pun mengangguk senang.
Addduuhhh....M*ncr*ttttt....
Tips 1:
Tenang Bunda.
Seperti halnya demam, diare juga merupakan reaksi normal tubuh. Bedanya, diare terjadi saat terdapat racun di dalam usus. Normalnya, kelebihan air akan diserap oleh usus besar sehingga tinja yang dikeluarkan akan berbentuk semi padat atau hanya mengandung sedikit air. Namun, saat terjadi diare, yang mungkin disebabkan makanan dan minuman yang tercemar racun atau bakteri, dinding usus besar dilapisi oleh sejenis lendir sehingga usus besar tidak dapat menyerap air secara optimal. Inilah yang mengakibatkan terjadinya diare.
Karenanya, reaksi pertama seharusnya adalah: tenang, Bunda.
Tips 2:
Kenali tinjanya.
Apakah Bunda terbiasa memperhatikan tinja si kecil? Jorok sekali yah memperhatikan tinja. Tapi ini bermanfaat sekali, lho, Bunda, untuk mengetahui kondisi kesehatan pencernaan si kecil. Karenanya, walaupun di rumah ada pembantu, jangan biarkan pembantu yang mengurusi urusan pembuangan ini, agar Bunda tidak kehilangan kesempatan mengontrol kesehatan pencernaan si kecil.
Tinja yang baik seharusnya tidak berbau busuk.
Lho? Bukankah semua tinja pasti busuk?
Tentu saja tidak busuk di sini bukan berarti sewangi parfum yang Bunda pakai. Tapi karena tinja yang sehat pasti mengandung eter, salah satu jenis alkohol yang berbau harum, maka ia tidak akan berbau busuk yang membuat kita yang menghirupnya muntah.
Selain itu, tinja yang sehat juga berwarna kuning bukan kuning kecoklatan, kuning kemerahan, apalagi kuning kehitaman. Warna kehitaman mungkin terjadi karena pendarahan di dalam usus, sedangkan warna kemerahan mungkin karena pendarahan di bagian akhir saluran pencernaan (di dekat anus).
Memang pada umur hingga dua tahunan, tinja mungkin juga akan mengandung sayuran-sayuran yang tidak tecerna. Ini tidak perlu dikhawatirkan karena pencernaan mereka memang belum cukup kuat untuk mencerna serat. Namun bukan berarti Bunda harus berhenti memberikan sayuran pada si kecil karena ia membutuhkan serat ini untuk memperlancar pencernaannya.
Tinja yang sehat juga tidak terlalu keras, tidak terlalu lembek. Saat keluar dari anus, bentuknya akan seperti huruf S. Bentuk ini terjadi karena bagian akhir dari saluran pencernaan kita memang berkelok-kelok seperti huruf S. Jika terlalu keras mungkin karena kekurangan cairan atau kurangnya asupan serat. Sedangkan yang terlalu cair mungkin karena kadar bakteri yang terlalu tinggi atau kadar cairan yang terlalu tinggi.
Tinja yang terlalu cair sering kita sebut diare. Bunda perlu perhatikan apakah tingkat ke-cair-annya itu seperti jus atau benar-benar seperti air? Jika seperti jus (masih ada sisa ampasnya, tidak hanya air saja) maka Bunda tidak perlu terlalu khawatir karena ini tidak berbahaya. Jika benar-benar seperti air, inilah yang disebut dengan diare.
Perhatikan juga frekuensi buang air besar dalam sehari. Jika dalam 24 jam si kecil buang air besar dalam bentuk sangat cair seperti air hingga 8 kali, Bunda perlu memberikan pertolongan pertama agar si kecil tidak kekurangan cairan.
Tips 3:
Beri oralit.
Kenapa oralit?
Karena oralit adalah larutan gula garam yang membantu menjaga kadar cairan dalam tubuh agar si kecil tidak kekurangan cairan. Jika ia buang air besar hingga 8 kali atau lebih dalam sehari semalam berarti ia mengeluarkan cairan dalam jumlah yang sangat banyak. Karenanya kita perlu menambah cairan dalam tubuhnya dengan cepat. Tentu saja Bunda juga dapat membantu menambah cairan dengan meminumkan lebih banyak air putih.
Mengapa bukan obat anti mencret?
Karena mencret adalah reaksi tubuh untuk mengeluarkan racun, maka penggunaan obat anti mecret dikhawatirkan akan menghalangi pengeluaran racun. Akibatnya racun akan terus bercokol di dalam tubuh.
Tips 4:
Waspada!
Walaupun diare bukan hal yang perlu terlalu dikhawatirkan, namun Bunda tetap harus waspada. Jika si kecil terlihat sangat lemas dan pucat, Bunda harus segera membawanya ke dokter atau klinik terdekat. Mungkin saja itu merupakan gejala kekurangan natrium. Begitu pula jika diare tidak berhenti hingga tiga hari berturut-turut atau disertai dengan demam tinggi, segeralah bawa si kecil ke dokter atau klinik terdekat.
Langganan:
Postingan (Atom)