Senin, 28 Februari 2011

Addduuhhh....M*ncr*ttttt....


Tips 1:
Tenang Bunda.

Seperti halnya demam, diare juga merupakan reaksi normal tubuh. Bedanya, diare terjadi saat terdapat racun di dalam usus. Normalnya, kelebihan air akan diserap oleh usus besar sehingga tinja yang dikeluarkan akan berbentuk semi padat atau hanya mengandung sedikit air. Namun, saat terjadi diare, yang mungkin disebabkan makanan dan minuman yang tercemar racun atau bakteri, dinding usus besar dilapisi oleh sejenis lendir sehingga usus besar tidak dapat menyerap air secara optimal. Inilah yang mengakibatkan terjadinya diare.
Karenanya, reaksi pertama seharusnya adalah: tenang, Bunda.

Tips 2:
Kenali tinjanya.

Apakah Bunda terbiasa memperhatikan tinja si kecil? Jorok sekali yah memperhatikan tinja. Tapi ini bermanfaat sekali, lho, Bunda, untuk mengetahui kondisi kesehatan pencernaan si kecil. Karenanya, walaupun di rumah ada pembantu, jangan biarkan pembantu yang mengurusi urusan pembuangan ini, agar Bunda tidak kehilangan kesempatan mengontrol kesehatan pencernaan si kecil.
Tinja yang baik seharusnya tidak berbau busuk.

Lho? Bukankah semua tinja pasti busuk?
Tentu saja tidak busuk di sini bukan berarti sewangi parfum yang Bunda pakai. Tapi karena tinja yang sehat pasti mengandung eter, salah satu jenis alkohol yang berbau harum, maka ia tidak akan berbau busuk yang membuat kita yang menghirupnya muntah.

Selain itu, tinja yang sehat juga berwarna kuning bukan kuning kecoklatan, kuning kemerahan, apalagi kuning kehitaman. Warna kehitaman mungkin terjadi karena pendarahan di dalam usus, sedangkan warna kemerahan mungkin karena pendarahan di bagian akhir saluran pencernaan (di dekat anus).
Memang pada umur hingga dua tahunan, tinja mungkin juga akan mengandung sayuran-sayuran yang tidak tecerna. Ini tidak perlu dikhawatirkan karena pencernaan mereka memang belum cukup kuat untuk mencerna serat. Namun bukan berarti Bunda harus berhenti memberikan sayuran pada si kecil karena ia membutuhkan serat ini untuk memperlancar pencernaannya.

Tinja yang sehat juga tidak terlalu keras, tidak terlalu lembek. Saat keluar dari anus, bentuknya akan seperti huruf S. Bentuk ini terjadi karena bagian akhir dari saluran pencernaan kita memang berkelok-kelok seperti huruf S. Jika terlalu keras mungkin karena kekurangan cairan atau kurangnya asupan serat. Sedangkan yang terlalu cair mungkin karena kadar bakteri yang terlalu tinggi atau kadar cairan yang terlalu tinggi.

Tinja yang terlalu cair sering kita sebut diare. Bunda perlu perhatikan apakah tingkat ke-cair-annya itu seperti jus atau benar-benar seperti air? Jika seperti jus (masih ada sisa ampasnya, tidak hanya air saja) maka Bunda tidak perlu terlalu khawatir karena ini tidak berbahaya. Jika benar-benar seperti air, inilah yang disebut dengan diare.

Perhatikan juga frekuensi buang air besar dalam sehari. Jika  dalam 24 jam si kecil buang air besar dalam bentuk sangat cair seperti air hingga 8 kali, Bunda perlu memberikan pertolongan pertama agar si kecil tidak kekurangan cairan.

Tips 3:
Beri oralit.

Kenapa oralit?
Karena oralit adalah larutan gula garam yang membantu menjaga kadar cairan dalam tubuh agar si kecil tidak kekurangan cairan. Jika ia buang air besar hingga 8 kali atau lebih dalam sehari semalam berarti ia mengeluarkan cairan dalam jumlah yang sangat banyak. Karenanya kita perlu menambah cairan dalam tubuhnya dengan cepat. Tentu saja Bunda juga dapat membantu menambah cairan dengan meminumkan lebih banyak air putih.

Mengapa bukan obat anti mencret?
Karena mencret adalah reaksi tubuh untuk mengeluarkan racun, maka penggunaan obat anti mecret dikhawatirkan akan menghalangi pengeluaran racun. Akibatnya racun akan terus bercokol di dalam tubuh.

Tips 4:
Waspada!
Walaupun diare bukan hal yang perlu terlalu dikhawatirkan, namun Bunda tetap harus waspada. Jika si kecil terlihat sangat lemas dan pucat, Bunda harus segera membawanya ke dokter atau klinik terdekat. Mungkin saja itu merupakan gejala kekurangan natrium. Begitu pula jika diare tidak berhenti hingga tiga hari berturut-turut atau disertai dengan demam tinggi, segeralah bawa si kecil ke dokter atau klinik terdekat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar