Step back.
Sekali lagi, kita mundur dulu selangkah agar dapat melihat dengan lebih jelas apa masalah yang sedang terjadi. Ada yang mengatakan bahwa kita tak akan pernah dapat menyelesaikan masalah jika kita adalah bagian dari masalah tersebut. Karena mundur dulu selangkah, dan perhatikan dengan lebih jelas apa yang sebenarnya terjadi. Mengapa putera atau puteri kecil kita tidak mau makan? Apakah makanannya tidak enak? Apakah ia bosan dengan suasananya? Apakah ia bosan dengan makanannya? Atau dia hanya sedang pada masanya untuk meneguhkan ego sehingga selalu berkata tidak pada apa pun dan siapa pun? Mungkinkah badannya sedang tidak sehat? Mungkin dia sudah lama tidak buang air besar sehingga perutnya terasa begah dan malas untuk makan? Atau ada sariawan di mulutnya? Atau mungkin ada radang di tenggorokannya?
Masalah “tidak mau makan” ini tampaknya adalah masalah hampir semua balita. Hanya sedikit di antara para bunda yang tidak mengalami masalah ini. Banyak bunda yang kemudian termakan iklan dan membeli multivitamin yang mengklaim dapat menambah nafsu makan. Kebanyakan multivitamin yang mengklaim dapat meningkatkan nafsu makan pada prinsipnya hanya menjaga daya tahan tubuh sehingga anak-anak menjadi sehat. Anak-anak yang sehat, logikanya, memiliki nafsu makan yang baik.
Jadi, tarik napas dulu, Bunda. Cari tahu sebabnya mengapa si kecil malas makan.
Trik 2:
Sediakan piring bergambar kesukaannya.
Mungkin si kecil punya tokoh kartun favorit seperti Beruang Pooh, Donal Bebek, Dora, atau mungkin Spongebob. Sediakanlah piring bergambar tokoh favoritnya sebagai piring makannya. Bunda juga dapat berimprovisasi dengan menutupi gambarnya dan membuatnya penasaran ada gambar apa di tengah. Mintalah ia memakan makanannya agar gambarnya terlihat dengan jelas. Pujilah jika ia sudah berhasil menebak gambar apa yang tersembunyi di balik makanannya.
Bunda juga dapat mengajak si kecil pergi ke toko dan memilih sendiri piring makannya. Hargai pilihan si kecil dan buatlah ia bangga dengan pilihannya. Bunda pun dapat memberi kejutan berupa piring bergambar tokoh favoritnya, katakanlah itu sebagai hadiah baginya dan buatlah ia bangga menggunakannya.
Trik 3:
Buatlah ia memilih.
Pada usia menjelang lima tahun, anak-anak sampai pada masanya untuk meneguhkan ego. Pada masa ini, biasanya si kecil suka sekali berkata tidak pada apa pun atau siapa pun. Jika ia berhasil melewati masa ini, ia akan menjadi seorang yang percaya diri dan mandiri di masa dewasanya. Bunda mungkin sering kesal karena si kecil terkesan tak bisa diatur. Tapi percayalah, Bunda, jika kita berhasil membantunya melewati masa ini, maka ini akan menjadi investasi berharga seumur hidup.
Untuk membantunya meneguhkan ego, kita bisa mengajarinya memilih. Termasuk juga memilih makanan. Jika Bunda memiliki berbagai jenis piring di rumah, Bunda bisa meminta si kecil untuk memilih salah satu piring yang akan digunakan untuk makan. Misalnya, tanyakan pada si kecil, “Dede mau makan pake piring beruang atau piring sapi?” Jika dia menolak memilih, “Dede ga mau makan!” maka Bunda menjadi pengambil keputusan, “kalau begitu pake piring beruang, ya.” Biasanya dia akan langsung memilih, “Mau piring sapi!” Lalu isilah “piring sapi” dengan makanan yang hendak dimakannya.
Begitu juga jika Bunda memasak lebih dari satu jenis makanan, mintalah si kecil memilih salah satu. Misalnya, “Mau makan sama telor atau sama ayam?”
“Ga mau!”
“Kalo gitu sama ayam aja, ya?”
“Sama ayam, sama telor!”
“Oke, Bunda ambilin ayam sama telor, ya.”
Ingatlah untuk hanya memberi pilihan yang tersedia di rumah. Jangan menawarkan padanya sesuatu yang tidak Bunda miliki. Ini akan berakibat fatal karena kemungkinan si kecil tidak akan mau memilih lagi bahkan mungkin saja tak mau makan lagi.
Trik 3
Makan saat lapar.
Berilah makan saat si kecil lapar. Pada prinsipnya, si kecil akan meminta makan jika ia lapar. Bunda dapat mengenali tanda-tandanya. Mungkin ia akan sedikit rewel, tidak mau diatur, atau meminta camilan pada jam-jam makan. Pada saat itulah Bunda dapat memberinya makan sehingga ia akan menghabiskan makanannya dengan lahap.
Jangan memberikan camilan di dekat waktu makan. Berikanlah camilan dua jam atau tiga jam sebelum waktu makan, agar ia tidak terlalu kenyang saat jam makan tiba. Jangan juga dibiasakan membelikan jajanan saat jam makan tiba. Jika ia terbiasa membeli jajanan saat jam makan, maka ia akan terbiasa jajan saat perutnya lapar. Padahal tak ada yang bisa menjamin bahwa jajanan yang biasa kita temui di jalan termasuk kategori sehat. Lebih baik Bunda siapkan camilan yang menyehatkan di rumah, sehingga putera puteri kita terbiasa mengkonsumsi makanan yang sudah tersedia di rumah yang tentu saja sudah kita pastikan kesehatannya.
Trik 4
Makan=menyenangkan
Buatlah suasana menyenangkan saat makan. Usahakan untuk tidak memaksa si kecil untuk makan. Jika ia merasa terpaksa untuk makan, maka pola yang terbentuk di otaknya adalah “makan=menyebalkan”. Suasana menyenangkan bisa didapatkan sambil bernyanyi, bermain, atau bahkan membaca buku cerita, tergantung dari kesukaan masing-masing anak. Dengan demikian diharapkan terbentuk pola “makan=menyenangkan” di dalam otaknya.
Trik 5
Variasi menu
Jangankan anak kecil yang selalu berubah, kita saja yang sudah dewasa akan bosan jika disuguhi menu yang itu-itu saja. Variasi menu dapat menjadi alternative solusi untuk membuat si kecil berminat untuk makan. Buatlah makanan yang merangsang rasa ingin tahunya. Misalnya, jika Bunda biasa menggoreng ayam begitu saja setelah dipotong oleh tukang daging, cobalah membuat fillet dada ayam sebelum menggorengnya. Dada ayam yang sudah difillet pun dapat dipotong lagi menjadi bentuk yang disukai si kecil, seperti bintang, bunga, lingkaran, atau segitiga. Memang ini akan membutuhkan waktu sedikit lebih lama daripada biasanya. Namun ini juga dapat menjadi investasi untuk membangun kebiasaan makan si kecil di masa depan.
Agar Bunda mahir memvariasikan menu makanan, tak ada salahnya mengoleksi buku resep, sekadar sebagai inspirasi dalam memasak makanan. Mungkin Bunda akan menemukan bahwa tak semua bahan yang ada dalam buku resep dapat dengan mudah ditemukan di pasar maupun di supermarket. Namun janganlah Bunda cepat-cepat patah arang, modifikasilah sedikit resepnya agar Bunda dapat dengan mudah memasaknya di rumah. Misalnya, minyak zaitun untuk menggoreng dapat diganti dengan minyak goring biasa. Memang rasa dan aromanya akan sedikit berbeda, tapi dengan komposisi yang tepat, makanan akan tetap terasa nikmat.
Trik 6
Suplemen makanan, perlukah?
Pada prinsipnya, jika seorang anak sehat, maka nafsu makannya juga baik. Dengan kata lain, jika si kecil tidak sakit sebenarnya ia tidak memerlukan suplemen apa pun. Vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh sudah tercakup seluruhnya dalam makanan yang sehat. Karenanya, pemberian asupan nutrisi yang tepat seimbang dan sesuai dengan kebutuhan si kecil dalam tahap perkembangannya, jauh lebih penting daripada pemberian suplemen makanan.
Jadi seharusnya, Bunda tak perlu pusing memikirkan suplemen makanan apa yang harus diberikan. Tapi lebih baik pusing memikirkan makanan apa dan bagaimana cara memberikannya.
Makanan apa?
1. Karbohidrat
Karbohidrat dikenal sebagai sumber tenaga atau energi. Si kecil yang sedang berkembang sangat membutuhkan sumber energi ini, bukan saja untuk aktivitasnya yang banyak namun juga untuk pertumbuhannya. Pembentukan sel-sel tubuh, termasuk juga sel otak, sangat membutuhkan energi. Karenanya, jangan sampai si kecil kekurangan zat gizi yang satu ini.
Karbohidrat terkandung dalam beras, gandum, dan produk-produk serealia lainnya.
2. Protein
Protein adalah zat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sel-sel tubuh, termasuk memperbaiki sel-sel yang rusak. Untuk melakukan tugas ini, protein membutuhkan energi yang besar. Karenanya konsumsi protein juga harus dibarengi dengan konsumsi zat-zat lain yang dapat menjadi sumber energi.
3. Lemak
Lemak dibutuhkan sebagai sumber energi. Lemak juga merupakan zat utama penyusun sel-sel otak. Karenanya, lemak sangat dibutuhkan oleh balita yang sel-sel otaknya masih dalam proses pertumbuhan. DHA, LA, omega 3, omega 6, dan zat-zat lain yang diklaim dapat meningkatkan pertumbuhan sel-sel otak sebenarnya merupakan zat-zat yang secara alami terdapat dalam lemak hewani. Itulah sebabnya
4. Vitamin dan mineral
Vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit, namun memiliki fungsi yang amat penting sebagai pemicu ribuan reaksi kimia yang dapat mempertahankan kesehatan tubuh. Reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh saling berhubungan satu sama lain sehingga kekurangan salah satu vitamin atau mineral dapat merusak rangkaian reaksi kimia tersebut yang pada akhirnya dapat mengakibatkan gangguan nyata pada kesehatan seseorang.
Vitamin meningkatkan pemanfaatan karbohidrat, protein, dan lemak dalam tubuh. Vitamin juga berperan penting dalam pembentukan sel darah, hormone, neurotransmitter, dan DNA (asam deoksiribonukleat).
Vitamin dibagi menjadi dua, yaitu yang larut dalam lemak dan yang larut dalam air. Vitamin yang larut dalam lemak terdiri dari vitamin A, D, E, dan K. Sedangkan vitamin yang larut dalam air terdiri dari C, B1, B6, B12, dan asam folat. Vitamin yang larut dalam lemak membutuhkan lemak agar dapat terabsorbsi oleh tubuh. Sedangkan vitamin yang larut dalam air akan terbuang dengan sendirinya bersamaan dengan urin jika dikonsumsi melebihi kebutuhan. Karenanya makanan yang mengandung vitamin yang larut dalam air harus dikonsumsi setiap hari agar kebutuhan tubuh tercukupi.
Pada tabel berikut Bunda dapat memperhatikan sumber, fungsi, dan akibat kekurangan vitamin dan mineral penting.
Larut dalam lemak (Sumber, fungsi, dan dampak defisiensi) | |||
A | Sayuran hijau, produk susu, hati. | Komponen pengindera cahaya pada mata, memelihara jaringan epitel. | Rabun senja, kebutaan, kekeringan kulit yang ekstrim. |
D | Produk-produk yang mengandung susu, telur, minyak ikan, cahaya ultraviolet. | Penyerapan kalsium, pembentukan tulang. | Gangguan pembentukan tulang (kaki O atau X) |
E | Margarin, biji-bijian, sayuran berdaun hijau | Melindungi asam lemak dan membrane sel dari oksidasi. | Kemungkinan anemia |
K | Sayuran berdaun hijau | Pembekuan darah | Pendarahan tak terkendali. |
Larut dalam air (Sumber, fungsi, dan dampak defisiensi) | |||
B1 (Thiamin) | Daging, padi-padian, kacang-kacangan. | Metabolisme karbohidrat, membantu fungsi syaraf dan jantung. | Beriberi (melemahnya jantung, degenerasi syaraf dan otot,) |
B2 (Riboflavin) | Produk susu, hati, telur, padi-padian, kacang-kacangan. | Metabolisme enegi | Iritasi mata, peradangan dan kerusakan sel kulit. |
B3 (Niasin) | Hati, daging, padi-padian, kacang-kacangan. | Pengurangan reaksi oksidasi pada respirasi sel. | Pellegra (gangguan kulit dan pencernaan,radang syaraf, gangguan mental) |
B5 (asam pantotenat) | Produk susu, hati, telur,padi-padian, kacang-kacangan | Metabolisme energi | Kelelahan, kehilangan koordinasi |
B6 (Piridoksin) | Padi-padian utuh, sayuran, daging | Metabolisme asam amino | Gemetar hebat, mudah tersinggung, batu ginjal |
B12 (Kobalamin) | Daging merah, telur, produk-produk yang mengandung susu | Produksi asam nukleat | Anemia parah, gangguan syaraf |
Biotin | Daging, sayuran, kacang-kacangan | Sintesis lemak dan metabolisme asam amino | Depresi,kelelahan, mual |
C (asam askorbat) | Jeruk, sayuran berdaun hijau, tomat | Pembentukan kolagen pada gigi, tulang, dan jaringan penghubungan pembuluh darah;dapat membantu melawan infeksi | Scurvy (kerusakan pada pembuluh darah, gigi, atau kulit) |
Asam folat | Gandum utuh, sayuran hijau, kacang-kacangan | Metabolisme asam nukleat | Anemia, diare |
Mineral utama (sumber, fungsi, dan dampak defisiensi) | |||
Kalsium | Susu,keju, kacang-kacangan kering, sayur-sayuran | Pembentukan tulang dan gigi, pembekuan darah,transmisi syaraf | Gangguan pembentukantulang (kaki O atau X), osteoporosis, gemetar hebat |
Klorin | Makanan yang mengandung garam; beberapa sayuran dan buah | Pengaturan cairan antar sel | Ketidakseimbangan asam basa pada cairan tubuh (sangat jarang terjadi) |
Magnesium | Padi-padian utuh, sayuran berdaun hijau | Aktivasi enzim,sintesis protein | Kegagalan pertumbuhan, masalah perilaku, kejang |
Fosfor | Susu,keju, yogurt, ikan, hewan ternak, daging, padi-padian | Pembentukan tulang dan gigi, mempertahankan keseimbangan metabolism asam basa | Badanlemah, kehilangan kalsium |
Potasium | Pisang, sayuran berdaun, kentang, melon oranye, susu,daging | Mempertahankan kesetimbangan asam basa dancairan tubuh,transmisi syaraf | Kram otot, kebingungan mental,hilangnya nafsu makan, ritme jantung yangtidak teratur |
Sulfur | Ikan, ayam, burung, daging | Mempertahankan kesetimbangan asam basa dan fungsi hati | Jarang terjadi gangguan jika tubuh kekurangan |
Sodium | Garam meja | Mempertahankan kesetimbangan asam basa dan cairan tubuh, fungsi syaraf | Kram otot, kurang nafsu makan, apatis |
Mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sangat sedikit (sumber, fungsi,dan dampak defisiensi) | |||
Krom | Kacang-kacangan, sereal, daging, lemak,minyak sayur, padi-padian utuh | Metabolisme glukosa | diabetes |
Tembaga | Daging, air minum | Pembentukan sel darah merah | Anemia, ketidakseimbangan perkembangan tulang dan jaringan syaraf |
Fluorin | Air minum, teh, makanan laut | Mempertahankan struktur tulang, menjaga kesehatan gigi | Osteoporosis; gigi keropos |
Yodium | Ikan air asin, kerang, produk yang mengandung susu, sayuran, garam beryodium | Komponen hormone tiroid | Gondok |
Besi | Daging, telur, padi-padian utuh, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan | Pembentukan hemoglobin, metabolism energy | Anemia |
Selenium | Makanan laut, daging, padi-padian | Mencegah kerusakanlemak dan kimia tubuh lainnya | Anemia |
Zinc | Daging, roti gandum utuh, sereal, kacang kering, makanan laut | Komponen berbagai enzim termasuk enzim pencernaan, perbaikan sel, reproduksi seksual | Kegagalan pertumbuhan, kelenjar seks kecil, penundaan penyembuhan luka. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar