Kamis, 03 Maret 2011

Belajar Biologi...

Biologi termasuk salah satu pelajaran yang tidak disukai. Bukan karena susah tapi karena banyak "apalannya". Padahal kalau dihitung-hitung hafalan di sejarah atau PKN jauh lebih banyak. "Bukan gitu, Kak. Biologi itu yang susah ngapalin bahasa latinnya..." yah... cuma gitu doang...nih...saya kasih hafalan bahasa latin saya yang masih saya ingat sejak kelas satu SMA (berarti sekitar 15 tahun yang lalu...wew!)

cephalopoda
==> makhluk yang kakinya ada di kepala. Masih ada dalam keluarga Mollusca. anggotanya cumi-cumi dan kawan-kawan


Mollusca
==>makhluk yang tubuhnya mulus-mulus...(hahaha, ini istilahnya untuk mengingatkan pada Mollus, arti sesungguhnya adalah hewan bertubuh lunak). biar tubuh mulusnya ga kegores makanya Allah ciptakan cangkang untuk mereka. cangkang ini ada yang di dalam tubuh seperti punya cumi-cumi dan teripang, ada juga yang di luar tubuh...seperti punya kerang dan tiram

insecta
==>semua jenis makhluk yang bisa dibunuh dengan insektisida kayak baygon (alias serangga). sebut sajalah nyamuk, lalat, kecoa. makhluk ini sangat menyukai angka 3, badannya terbagi 3 ruas dan memiliki 3 pasang sayap (jadi kecoa tuh pasti punya sayap), dan 3 pasang kaki.

masih ada lagi sih yang lain...tapi kebanyakan ah kalo ditulis di sini semua. intinya kalo kamu mo cepet ngapalin, kamu harus buat yang kamu apalin itu memiliki hubungan yang erat dengan apa yang biasa kamu hadapi atau yang kamu anggap penting, atau kamu sukai.

kita akan mudah mengingat hal-hal tentang artis favorit kita, karena kita suka sekali sama dia. kita juga akan mudah mengingat nomor telepon orangtua kita, karena itu penting buat kita. kita juga mengingat nomor kita sendiri, alamat rumah, tanggal lahir anggota keluarga, dan banyak hal lain yang kita anggap penting.

jadi masalahnya bukan pada daya hafal, tapi pada trik menghafal. trik yang paling mudah disebut asosiasi. asosiasi berarti menghubungkan materi yang kita hafal dengan hal-hal lain yang sudah kita ketahui sebelumnya. seperti menghafal Mollusca diasosiasikan dengan "mulus".

menghafal bahasa latin sama saja dengan menghafal bahasa yang lain. pelajari artinya maka akan mudah menghafalnya. ini saya gunakan untuk cephalopoda, cephalo = kepala, poda = kaki, jadi kaki kepala, kakinya ada di kepala.

ada juga teknik lain, yaitu dengan membayangkannya berada di suatu tempat. ini bermanfaat untuk menghafalkan nama-nama tulang di tubuh manusia atau organ-organ tubuh manusia. saya menghafalkannya sambil membayangkan letaknya dalam tubuh saya.

teknik yang juga menarik lainnya adalah dengan bercerita. ini cocok untuk mereka yang suka berbicara. saya menggunakannnya untuk menghafalkan sistem-sistem penyokong kehidupan, seperti sistem pencernaan. ceritanya begini: makanan masuk ke dalam mulut lalu dihancurkan oleh gigi dan diaduk-aduk oleh lidah. kelenjar ludah lalu mengeluarkan Ptialin untuk mengubah karbohidrat menjadi gula sehingga nasi jadi terasa manis. lalu makanan akan masuk ke kerongkongan dan dipjit-pijit dengan gerakan peristaltik hingga masuk ke dalam lambung. di lambung akan dihancurkan oleh asam lambung...dan seterusnya...makin lucu ceritanya makin gampang hafalnya.

teknik lainnya adalah mindmap atau peta pikiran. paling cocok untuk orang-orang yang suka menggambar..
ini adalah salah satu contoh peta pikiran..
ini adalah peta pikiran tentang proses memori...hehehe...silakan dicoba...semoga bermanfaat..:)

Selasa, 01 Maret 2011

Makan Yuuukkk...

Trik 1:
Step back.
Sekali lagi, kita mundur dulu selangkah agar dapat melihat dengan lebih jelas apa masalah yang sedang terjadi. Ada yang mengatakan bahwa kita tak akan pernah dapat menyelesaikan masalah jika kita adalah bagian dari masalah tersebut. Karena mundur dulu selangkah, dan perhatikan dengan lebih jelas apa yang sebenarnya terjadi. Mengapa putera atau puteri kecil kita tidak mau makan? Apakah makanannya tidak enak? Apakah ia bosan dengan suasananya? Apakah ia bosan dengan makanannya? Atau dia hanya sedang pada masanya untuk meneguhkan ego sehingga selalu berkata tidak pada apa pun dan siapa pun? Mungkinkah badannya sedang tidak sehat? Mungkin dia sudah lama tidak buang air besar sehingga perutnya terasa begah dan malas untuk makan? Atau ada sariawan di mulutnya? Atau mungkin ada radang di tenggorokannya?
Masalah “tidak mau makan” ini tampaknya adalah masalah hampir semua balita. Hanya sedikit di antara para bunda yang tidak mengalami masalah ini. Banyak bunda yang kemudian termakan iklan dan membeli multivitamin yang mengklaim dapat menambah nafsu makan. Kebanyakan multivitamin yang mengklaim dapat meningkatkan nafsu makan pada prinsipnya hanya menjaga daya tahan tubuh sehingga anak-anak menjadi sehat. Anak-anak yang sehat, logikanya, memiliki nafsu makan yang baik.
Jadi, tarik napas dulu, Bunda. Cari tahu sebabnya mengapa si kecil malas makan.

Trik 2:
Sediakan piring bergambar kesukaannya.
Mungkin si kecil punya tokoh kartun favorit seperti Beruang Pooh, Donal Bebek, Dora, atau mungkin Spongebob. Sediakanlah piring bergambar tokoh favoritnya sebagai piring makannya. Bunda juga dapat berimprovisasi dengan menutupi gambarnya dan membuatnya penasaran ada gambar apa di tengah. Mintalah ia memakan makanannya agar gambarnya terlihat dengan jelas. Pujilah jika ia sudah berhasil menebak gambar apa yang tersembunyi di balik makanannya.
Bunda juga dapat mengajak si kecil pergi ke toko dan memilih sendiri piring makannya. Hargai pilihan si kecil dan buatlah ia bangga dengan pilihannya. Bunda pun dapat memberi kejutan berupa piring bergambar tokoh favoritnya, katakanlah itu sebagai hadiah baginya dan buatlah ia bangga menggunakannya.

Trik 3:
Buatlah ia memilih.
Pada usia menjelang lima tahun, anak-anak sampai pada masanya untuk meneguhkan ego. Pada masa ini, biasanya si kecil suka sekali berkata tidak pada apa pun atau siapa pun. Jika ia berhasil melewati masa ini, ia akan menjadi seorang yang percaya diri dan mandiri di masa dewasanya. Bunda mungkin sering kesal karena si kecil terkesan tak bisa diatur. Tapi percayalah, Bunda, jika kita berhasil membantunya melewati masa ini, maka ini akan menjadi investasi berharga seumur hidup.
Untuk membantunya meneguhkan ego, kita bisa mengajarinya memilih. Termasuk juga memilih makanan. Jika Bunda memiliki berbagai jenis piring di rumah, Bunda bisa meminta si kecil untuk memilih salah satu piring yang akan digunakan untuk makan. Misalnya, tanyakan pada si kecil, “Dede mau makan pake piring beruang atau piring sapi?” Jika dia menolak memilih, “Dede ga mau makan!” maka Bunda menjadi pengambil keputusan, “kalau begitu pake piring beruang, ya.” Biasanya dia akan langsung memilih, “Mau piring sapi!” Lalu isilah “piring sapi” dengan makanan yang hendak dimakannya.
Begitu juga jika Bunda memasak lebih dari satu jenis makanan, mintalah si kecil memilih salah satu. Misalnya, “Mau makan sama telor atau sama ayam?”
“Ga mau!”
“Kalo gitu sama ayam aja, ya?”
“Sama ayam, sama telor!”
“Oke, Bunda ambilin ayam sama telor, ya.”
Ingatlah untuk hanya memberi pilihan yang tersedia di rumah. Jangan menawarkan padanya sesuatu yang tidak Bunda miliki. Ini akan berakibat fatal karena kemungkinan si kecil tidak akan mau memilih lagi bahkan mungkin saja tak mau makan lagi.

Trik 3
Makan saat lapar.
Berilah makan saat si kecil lapar. Pada prinsipnya, si kecil akan meminta makan jika ia lapar. Bunda dapat mengenali tanda-tandanya. Mungkin ia akan sedikit rewel, tidak mau diatur, atau meminta camilan pada jam-jam makan. Pada saat itulah Bunda dapat memberinya makan sehingga ia akan menghabiskan makanannya dengan lahap.
Jangan memberikan camilan di dekat waktu makan. Berikanlah camilan dua jam atau tiga jam sebelum waktu makan, agar ia tidak terlalu kenyang saat jam makan tiba. Jangan juga dibiasakan membelikan jajanan saat jam makan tiba. Jika ia terbiasa membeli jajanan saat jam makan, maka ia akan terbiasa jajan saat perutnya lapar. Padahal tak ada yang bisa menjamin bahwa jajanan yang biasa kita temui di jalan termasuk kategori sehat. Lebih baik Bunda siapkan camilan yang menyehatkan di rumah, sehingga putera puteri kita terbiasa mengkonsumsi makanan yang sudah tersedia di rumah yang tentu saja sudah kita pastikan kesehatannya.

Trik 4
Makan=menyenangkan
Buatlah suasana menyenangkan saat makan. Usahakan untuk tidak memaksa si kecil untuk makan. Jika ia merasa terpaksa untuk makan, maka pola yang terbentuk di otaknya adalah “makan=menyebalkan”. Suasana menyenangkan bisa didapatkan sambil bernyanyi, bermain, atau bahkan membaca buku cerita, tergantung dari kesukaan masing-masing anak. Dengan demikian diharapkan terbentuk pola “makan=menyenangkan” di dalam otaknya.

Trik 5
Variasi menu
Jangankan anak kecil yang selalu berubah, kita saja yang sudah dewasa akan bosan jika disuguhi menu yang itu-itu saja. Variasi menu dapat menjadi alternative solusi untuk membuat si kecil berminat untuk makan. Buatlah makanan yang merangsang rasa ingin tahunya. Misalnya, jika Bunda biasa menggoreng ayam begitu saja setelah dipotong oleh tukang daging, cobalah membuat fillet dada ayam sebelum menggorengnya. Dada ayam yang sudah difillet pun dapat dipotong lagi menjadi bentuk yang disukai si kecil, seperti bintang, bunga, lingkaran, atau segitiga. Memang ini akan membutuhkan waktu sedikit lebih lama daripada biasanya. Namun ini juga dapat menjadi investasi untuk membangun kebiasaan makan si kecil di masa depan.
Agar Bunda mahir memvariasikan menu makanan, tak ada salahnya mengoleksi buku resep, sekadar sebagai inspirasi dalam memasak makanan. Mungkin Bunda akan menemukan bahwa tak semua bahan yang ada dalam buku resep dapat dengan mudah ditemukan di pasar maupun di supermarket. Namun janganlah Bunda cepat-cepat patah arang, modifikasilah sedikit resepnya agar Bunda dapat dengan mudah memasaknya di rumah. Misalnya, minyak zaitun untuk menggoreng dapat diganti dengan minyak goring biasa. Memang rasa dan aromanya akan sedikit berbeda, tapi dengan komposisi yang tepat, makanan akan tetap terasa nikmat.

Trik 6
Suplemen makanan, perlukah?
Pada prinsipnya, jika seorang anak sehat, maka nafsu makannya juga baik. Dengan kata lain, jika si kecil tidak sakit sebenarnya ia tidak memerlukan suplemen apa pun. Vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh sudah tercakup seluruhnya dalam makanan yang sehat. Karenanya, pemberian asupan nutrisi yang tepat seimbang dan sesuai dengan kebutuhan si kecil dalam tahap perkembangannya, jauh lebih penting daripada pemberian suplemen makanan.
Jadi seharusnya, Bunda tak perlu pusing memikirkan suplemen makanan apa yang harus diberikan. Tapi lebih baik pusing memikirkan makanan apa dan bagaimana cara memberikannya.

Makanan apa?
1.       Karbohidrat
Karbohidrat dikenal sebagai sumber tenaga atau energi. Si kecil yang sedang berkembang sangat membutuhkan sumber energi ini, bukan saja untuk aktivitasnya yang banyak namun juga untuk pertumbuhannya. Pembentukan sel-sel tubuh, termasuk juga sel otak, sangat membutuhkan energi. Karenanya, jangan sampai si kecil kekurangan zat gizi yang satu ini.
Karbohidrat terkandung dalam beras, gandum, dan produk-produk serealia lainnya.
2.       Protein
Protein adalah zat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sel-sel tubuh, termasuk memperbaiki sel-sel yang rusak. Untuk melakukan tugas ini, protein membutuhkan energi yang besar. Karenanya konsumsi protein juga harus dibarengi dengan konsumsi zat-zat lain yang dapat menjadi sumber energi.
3.       Lemak
Lemak dibutuhkan sebagai sumber energi. Lemak juga merupakan zat utama penyusun sel-sel otak. Karenanya, lemak sangat dibutuhkan oleh balita yang sel-sel otaknya masih dalam proses pertumbuhan. DHA, LA, omega 3, omega 6, dan zat-zat lain yang diklaim dapat meningkatkan pertumbuhan sel-sel otak sebenarnya merupakan zat-zat yang secara alami terdapat dalam lemak hewani. Itulah sebabnya
4.       Vitamin dan mineral
Vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit, namun memiliki fungsi yang amat penting sebagai pemicu ribuan reaksi kimia yang dapat mempertahankan kesehatan tubuh. Reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh saling berhubungan satu sama lain sehingga kekurangan salah satu vitamin atau mineral dapat merusak rangkaian reaksi kimia tersebut yang pada akhirnya dapat mengakibatkan gangguan nyata pada kesehatan seseorang.
Vitamin meningkatkan pemanfaatan karbohidrat, protein, dan lemak dalam tubuh. Vitamin juga berperan penting dalam pembentukan sel darah, hormone, neurotransmitter, dan DNA (asam deoksiribonukleat).
Vitamin dibagi menjadi dua, yaitu yang larut dalam lemak dan yang larut dalam air. Vitamin yang larut dalam lemak terdiri dari vitamin A, D, E, dan K. Sedangkan vitamin yang larut dalam air terdiri dari C, B1, B6, B12, dan asam folat. Vitamin yang larut dalam lemak membutuhkan lemak agar dapat terabsorbsi oleh tubuh. Sedangkan vitamin yang larut dalam air akan terbuang dengan sendirinya bersamaan dengan urin jika dikonsumsi melebihi kebutuhan. Karenanya makanan yang mengandung vitamin yang larut dalam air harus dikonsumsi setiap hari agar kebutuhan tubuh tercukupi.
Pada tabel berikut Bunda dapat memperhatikan sumber, fungsi, dan akibat kekurangan vitamin dan mineral penting.
Larut dalam lemak (Sumber, fungsi, dan dampak defisiensi)
A
Sayuran hijau, produk susu, hati.
Komponen pengindera cahaya pada mata, memelihara jaringan epitel.
Rabun senja, kebutaan, kekeringan kulit yang ekstrim.
D
Produk-produk yang mengandung susu, telur, minyak ikan, cahaya ultraviolet.
Penyerapan kalsium, pembentukan tulang.
Gangguan pembentukan tulang (kaki O atau X)
E
Margarin, biji-bijian, sayuran berdaun hijau
Melindungi asam lemak dan membrane sel dari oksidasi.
Kemungkinan anemia
K
Sayuran berdaun hijau
Pembekuan darah
Pendarahan tak terkendali.
Larut dalam air (Sumber, fungsi, dan dampak defisiensi)
B1 (Thiamin)
Daging, padi-padian, kacang-kacangan.
Metabolisme karbohidrat, membantu fungsi syaraf dan jantung.
Beriberi (melemahnya jantung, degenerasi syaraf dan otot,)
B2 (Riboflavin)
Produk susu, hati, telur, padi-padian, kacang-kacangan.
Metabolisme enegi
Iritasi mata, peradangan dan kerusakan sel kulit.
B3 (Niasin)
Hati, daging, padi-padian, kacang-kacangan.
Pengurangan reaksi oksidasi pada respirasi sel.
Pellegra (gangguan kulit dan pencernaan,radang syaraf, gangguan mental)
B5 (asam pantotenat)
Produk susu, hati, telur,padi-padian, kacang-kacangan
Metabolisme energi
Kelelahan, kehilangan koordinasi
B6 (Piridoksin)
Padi-padian utuh, sayuran, daging
Metabolisme asam amino
Gemetar hebat, mudah tersinggung, batu ginjal
B12 (Kobalamin)
Daging merah, telur, produk-produk yang mengandung susu
Produksi asam nukleat
Anemia parah, gangguan syaraf
Biotin
Daging, sayuran, kacang-kacangan
Sintesis lemak dan metabolisme asam amino
Depresi,kelelahan, mual
C (asam askorbat)
Jeruk, sayuran berdaun hijau, tomat
Pembentukan kolagen pada gigi, tulang, dan jaringan penghubungan pembuluh darah;dapat membantu melawan infeksi
Scurvy (kerusakan pada pembuluh darah, gigi, atau kulit)
Asam folat
Gandum utuh, sayuran hijau, kacang-kacangan
Metabolisme asam nukleat
Anemia, diare
 
Mineral utama (sumber, fungsi, dan dampak defisiensi)
Kalsium
Susu,keju, kacang-kacangan kering, sayur-sayuran
Pembentukan tulang dan gigi, pembekuan darah,transmisi syaraf
Gangguan pembentukantulang (kaki O atau X), osteoporosis, gemetar hebat
Klorin
Makanan yang mengandung garam; beberapa sayuran dan buah
Pengaturan cairan antar sel
Ketidakseimbangan asam basa pada cairan tubuh (sangat jarang terjadi)
Magnesium
Padi-padian utuh, sayuran berdaun hijau
Aktivasi enzim,sintesis protein
Kegagalan pertumbuhan, masalah perilaku, kejang
Fosfor
Susu,keju, yogurt, ikan, hewan ternak, daging, padi-padian
Pembentukan tulang dan gigi, mempertahankan keseimbangan metabolism asam basa
Badanlemah, kehilangan kalsium
Potasium
Pisang, sayuran berdaun, kentang, melon oranye, susu,daging
Mempertahankan kesetimbangan asam basa dancairan tubuh,transmisi syaraf
Kram otot, kebingungan mental,hilangnya nafsu makan, ritme jantung yangtidak teratur
Sulfur
Ikan, ayam, burung, daging
Mempertahankan kesetimbangan asam basa dan fungsi hati
Jarang terjadi gangguan jika tubuh kekurangan
Sodium
Garam meja
Mempertahankan kesetimbangan asam basa dan cairan tubuh, fungsi syaraf
Kram otot, kurang nafsu makan, apatis
Mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sangat sedikit (sumber, fungsi,dan dampak defisiensi)
Krom
Kacang-kacangan, sereal, daging, lemak,minyak sayur, padi-padian utuh
Metabolisme glukosa
diabetes
Tembaga
Daging, air minum
Pembentukan sel darah merah
Anemia, ketidakseimbangan perkembangan tulang dan jaringan syaraf
Fluorin
Air minum, teh, makanan laut
Mempertahankan struktur tulang, menjaga kesehatan gigi
Osteoporosis; gigi keropos
Yodium
Ikan air asin, kerang, produk yang mengandung susu, sayuran, garam beryodium
Komponen hormone tiroid
Gondok
Besi
Daging, telur, padi-padian utuh, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan
Pembentukan hemoglobin, metabolism energy
Anemia
Selenium
Makanan laut, daging, padi-padian
Mencegah kerusakanlemak dan kimia tubuh lainnya
Anemia
Zinc
Daging, roti gandum utuh, sereal, kacang kering, makanan laut
Komponen berbagai enzim termasuk enzim pencernaan, perbaikan sel, reproduksi seksual
Kegagalan pertumbuhan, kelenjar seks kecil, penundaan penyembuhan luka.